Sabtu, 06 Agustus 2016

Kolesterol Tinggi

Kolesterol adalah bahan berlemak yang terbentuk secara alamiah dalam tubuh manusia. Kolesterol diperlukan untuk membuat hormon.Kolesterol tinggi mengakibatkan penumpukan pada dinding arteri sehingga dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.Penyakit yang disebabkan kolesterol tinggi misalnya jantung dan pendarahan otak.

Pengobatannya :

Ramuan I
Akar seledri 30 gram segar, wortel 50 gram dan temu lawak 15 gram. Cuci semua bahan, lalu rebus dalam 800 ml air sampai tersisa setengahnya.Saring,lalu minum tiga kali sehari.

 Akar Seledri
 Wortel
Temu Lawak

Ramuan II
Daun salam 20 gram segar,Kol (kubis) 40 gram dan daun jambu biji 20 gram. Cuci semua bahan, lalu rebus dalam 800 ml air.Setelah air tersisa setengahnya,saring lalu minum tiga kali sehari.

 Daun salam
 Kol
Daun Jambu biji

Ramuan III
Temu giring 10 gram,jati belanda 15 gram,daun kemuning 30 gram,rumput sidaguri 30 gram dan kunyit 40 gram segar.Cuci semua bahan,lalu rebus dalam satu liter air.Setelah airnya tersisa setengahnya,saring lalu minum tiga kali sehari.

 Temu Giring
 Daun Jati Belanda
 Kunyit segar dan kunyit Kering
Rumput Sidaguri

Ramuan IV
Sambiloto 10 gram kering atau 30 gram segar,kunyit 40 gram segar,dan asam jawa 30 gram. Potong-potong kunyit,lalu cuci bersama bahan lainnya.Rebus semua bahan dalam 800 ml air.Setelah airnya tinggal setengahnya,saring lalu minum tiga kali sehari.

 Sambiloto
 Kunyit segar dan kunyit Kering
Asam Jawa

Kamis, 04 Agustus 2016

Diabetes Militus (Kencing manis)

Diabetes militus (kencing manis) adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan hormon yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah.Penyakit ini timbul ketika didalam darah tidak terdapat cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh tidak dapat bereaksi secara normal terhadap insulin dalam darah.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pangkreas yang berfungsi mengubah  glukosa menjadi glikogen.Karena kekurangan insulin,kadar glukosa dalam darah naik,sedangkan sel-sel tubuh tidak mendapat persediaan yang normal.Kelebihan Glukosa akan terbuang kedalam air seni.

Penyebabnya :

-Faktor keturunan,
-Kegemukan sehingga kerja pangkreas menjadi lebih berat
-Kurang Olah Raga
-Banyak Pikiran

Gejalanya :

-Kencing dalam jumlah banyak
-Rasa lapar yang berlebihan
-Berat badan menurun meskipun cukup banyak makan
-Badan terasa lemah,lesu, dan kurang tenaga
-Sering mengalami kesemutan dibagian kaki
-Jika bagian tubuh luar yang terluka,membutuhkan waktu peenyembuhan yang cukup lama karena efek dari     penyakit kencing manis tersebut
-Jika sudah parah,Penglihatan menjadi terganggu dan gairah sex menurun

Pengobatannya :

Ramuan I
Tanaman sambiloto 10 gram kering atau 30 gram segar,batang brotowali 5 gram kering atau 20 gram segar,daun mimba 8 gram kering atau 20 gram segar dan daun sendok 10 gram kering atau 30 gram segar.Cuci semua bahan,lalu rebus dalam satu liter air sampai tersisa setengahnya.Saring lalu minum untuk satu hari pagi,siang dan sore atau malam hari.Sekali minum 150 ml

 Sambiloto
 Brotowali
 Daun mimba
Daun sendok

Ramuan II
Biji duwet(jamblang) 10 gram kering,tanaman ciplukan 10 gram kering atau 30 gram segar,jarong 10 gram kering atau 25 gram segar,brotowali 5 gram kering atau 20 gram segar dan kumis kucing 10 gram kering atau 20 gram segar.Cuci semua bahan,lalu rebus dalam satu liter air sampai tersisa setengahnya.Saring, lalu minum untuk pagi siang dan sore atau malam hari.Sekali minum 150 ml

 Buah Duwet
 Tanaman Ciplukan
 Tanaman Jarong
Brotowali
Kumis kucing

Ramuan III
Rumput mutiara15 gram kering atau 30 gram segar,jarong 10 gram kering atau 20 gram segar,daun salam 8 gram kering atau 20 gram segar,dan buah mahkota dewa 5 gram kering atau 20 gram basah.Cuci semua bahan lalu rebus dalam satu liter air sampai tersisa setengahnya.Saring, lalu minum untuk pagi siang dan sore atau malam hari.Sekali minum 150 ml


 Rumput mutiara
Tanaman Jarong
 Daun Salam
Mahkota Dewa


Anjuran :
-Kurangi makanan manis
-Atur pola makan (diet) dengan gula rendah gula dan karbohidrat


Kegemukan (OBESITAS)

Kegemukan (obesitas) terjadi jika seseorang memiliki kelebihan berat badan minimum 20% berat badan normalnya.Kegemukan bukan suatu penyakit, tetapi ada kecenderungan mudah atau rentan terkena penyakit.

Ramuan dan cara pengolahannya :

Ramuan I
Bangle 15 gram kering dan daun jati belanda 15 gram kering atau 35 gram segar.Cuci semua bahan,lalu rebus (masak) dalam 600 ml air sampai tersisa setengahnya.Saring,lalu minum pagi,siang dan sore atau malam hari.

 Bangle

Daun Jati Belanda
Ramuan II
Jeruk nipis 3 bauh dan buah nenas (yang sudah masak) 1 buah.Potong-potong jeruk nipis dan nenas,lalu cuci hingga bersih.Rebus dalam 600 ml air sampai tersisa setengahnya.Saring, lalu minum tiga kali sehari.
 Jeruk Nipis
Nenas


Ramuan III

Temu giring 5 gram,daun mengkudu (pace) 30 gram (segar),dan daun kemunging 40 gram segar.Cuci,lalu rebus dalam 800 ml air sampai tersisa setengahnya.Saring,lalu minum tiga kali sehari.

 Temu Giring
 Mengkudu (pace)
Daun Kemuning

Ramuan IV
Lempuyang wangi 15 gram,buah delima 2 buah, dan daun kemuning 35 gram segar.Cuci semua bahan,lalu rebus dalam 600 ml air sampai tersisa setengahnya.Saring, lalu minum tiga kali sehari.


 Lempuyang

Buah Delima

Daun Kemuning


Anjuran :
-Lakukan diet ketat
-Hindari makanan yang kandungan lemaknya tinggi
-kurangi cemilan
-olah raga secara teratur

Rabu, 03 Agustus 2016

Dosis minum tanaman obat beserta lama waktu penyembuhan

Dosis Minum

Pada prinsipnya, cara pemakaian ramuan tanaman obat tidak jauh berbeda dengan obat kimia.
Dalam satu hari, ramuan tanaman obat dapat diminum dua kali, yaitu pagi dan sore hari, atau tiga kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore/malam hari.
Kadang-kadang, ada ramuan tanaman obat yang sifatnya keras sehingga  hanya bisa diminum dengan dosis kecil saja.
Dosis aman untuk orang dewasa dalam satu kali minum antara 100 - 200 ml (1/2 - 1 gelas).
Dosis untuk anak-anak setengah dari dosis orang dewasa.

Waktu Penyembuhan

Efek samping mengkomsumsi ramuan tanaman obat relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan obat kimia.
Meskipun demikian, waktu yang tepat untuk mengkomsumsinya harus diketahui sehingga pengobatan yang dilakukan benar-benar efektif.
Ramuan tanaman obat diminum satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.
Maksudnya adalah penyerapan ramuan tanaman obat kedalam organ tubuh tidak bersamaan dengan penyerapan makanan sehingga ada tenggang waktu antara mencerna ramuan tanaman obat dengan makanan.
Tidak semua orang mampu minum ramuan tanaman obat dalam keadaan perut kosong.Jika hal ini terjadi pada anda, minumlah ramuan tanaman obat setelah makan.

Umumnya, Penyembuhan penyakit menggunakan ramuan tanaman obat membutuhkan waktu yang lama, tetapi efek yang ditimbulkan bersifat perlindungan (protectective), membangun (constructive), dan berimplikasai positif terhadap organ lain yang lemah atau yang kuat.
Hal ini berbeda dengan penyembuhan menggunakan obat kimia, proses kerja lebih cepat sehingga bersifat merusak (destructive) terhadap organ-organ yang sakit maupun normal.
Untuk penyakit penyakit-penyakit ringan seperti sakit kepala, masuk angin, pilek , batuk, dan pegal-pegal dapat disembuhkan dengan cepat. Namun penyakit-penyakit kronik menahun hingga berat membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan.

Secara umum, waktu penyembuhan penyakit mulai dari yang agak berat sampai berat minimum satu bulan. Pengobatan dilakukan secara teratur, yaitu dengan mengkomsumsi ramuan tanaman obat sehari tiga kali.

catatan buat wanita hamil :
Untuk wanita hamil yang mengalami gangguan penyakit dan ingin mengkomsumsi ramuan tanaman obat, sebaiknya berkonsultasi kedokter terlebih dahulu.

Cara Merebus (Memasak) ramuan tanaman obat

Berikut ini hal -hal yang penting yang harus diketahui saat merebus (memasak) ramuan tanaman obat agar menjadi ramuan yang berkhasiat.
 1.Sebelum perebusan , cuci terlebih dahulu semua bahan ramuan tanaman obat terutama bahan segar (basah) karena umumnya banyak kotoran tanah yang menempel pada bahan ramuan tersebut.
2.Potong atau iris-iris bahan ramuan tanaman obat jika ukurannya cukup besar agar penyerapan kandungan bahan efektif.
3.Gunakan wadah untuk merebus dari bahan tanah liat (gerabah) dan hindari penggunaan wadah dari aluminium karena dapat merusak senyawa atau bahan kimia yang terkandung dalam bahan.
4.Gunakan api sedang dalam merebus dan hindarkan api besar.Walaupun api besar lebih cepat, tetapi dapat menimbulkan efek yang kurang baik terhadap sari-sari yang terkandung dalam bahan ramuan tanaman obat tersebut.Dengan demikian dapat merusak senyawa yang dibutuhkan untuk pengobatan
5.Hindari perebusan (memasak) berulang-ulang bahan ramuan tanaman obat tersebut karena khasiatnya akan hilang. Sebaiknya, perebusan satu paket bahan ramuan tanaman obat untuk dikomsumsi satu hari.

 Gambar tungku dari tanah liat (gerabah)
 Gambar Kendi untuk merebus tanaman obat
Gambar teko beserta cangkir untuk ramuan tanaman obat


Takaran Dalam meramu Tanaman Obat

Dalam Meramu tanaman obat perlu diperhatikan takarannya dengan teliti karena jika berlebihan dapat berakibat buruk bagi organ tubuh kita.
Takaran yang aman untuk bahan kering (simplisia) dalam satu kali perebusan yaitu antara 10 -30 gram sedangkan untuk bahan segar (basah) yaitu antara 30 - 60 gram . Semua takaran diatas untuk penggunaan dalam satu hari.

Alat untuk mengukur berat bahan ramuan

Takaran air yang dipergunakan untuk merebus ramuan harus disesuaikan dengan jumlah jenis tanaman obat yang dipergunakan. Jika dalam satu ramuan terdiri dari dua bahan tanaman,cukup menggunakan 600 ml air,untuk tiga bahan tanaman menggunakan 800 ml air, dan untuk empat bahan tanaman menggunakan 1000 ml (1 liter) air.
Alat untuk mengukur jumlah pemakaian air dalam ramuan

Bahan Ramuan Tanaman Obat

Bagian untuk ramuan tanaman obat meliputi :
1.akar (rimpang)
2.batang
3.daun
4.bunga
5.buah
Namun ada beberapa tanaman dapat digunakan keselurahan dari bagian diatas contohnya, sambiloto,ciplukan,tapak liman,meniran, petikan kebo dan pegagan.
 Sambiloto
 Ciplukan


Pegagan
Contoh tanaman yang hanya dipergunakan pada bagian tertentu saja misalnya Jahe dan temu lawak yang dipergunakan adalah rimpang (akar).
Jahe
Tanaman sambung nyawa yang dipergunakan adalah daunnya.

Sambung nyawa
Berdasarkan bentuk tanaman obat dibagi menjadi 2 bagian :
1.Bentuk segar
2.Bentuk Kering (simplisia)
Tentunya kebutuhan ramuan tanaman obat berbeda-beda, namun dalam tata cara pengolahannya sama yaitu dengan tehnik Perebusan.